DPM - Sebelum Angelus, Paus ingat Injil hari Minggu saat transfigurasi di mana Yesus berada pada puncak pelayanan publik. Bapa Suci menjelaskan bahwa Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem, di mana nubuat dari 'Hamba Allah 'akan terpenuhi.
Orang banyak, menghadapi prospek Mesias yang tidak sesuai dengan harapan mereka di dunia, dan meninggalkan dia. Mereka berpikir bahwa Mesias akan menjadi pembebas negaranya dari kekuasaan Romawi.
Petrus, Yakobus dan Yohanes, kata Paus Fransiskus, saksi Yesus di atas gunung yang tinggi, tenggelam dalam doa, dan berubah rupa di depan mereka: wajahnya dan seluruh dirinya memancarkan cahaya terang. Yesus, "mengungkapkan dirinya, tambah Paus, sebagai ikon sempurna dari Bapa, iradiasi kemuliaan-Nya Dia adalah pemenuhan Wahyu Instruksi untuk para murid dan bagi kita,
.." Dengarkan dia ! " Dengarkan Yesus Dia adalah Juruselamat. Mengikuti perjalanan Yesus selalu membawa kita menuju kebahagiaan..
Kesimpulannya, Bapa Suci mengatakan bahwa "Dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes", "kami juga mendaki Gunung Transfigurasi dan berhenti di perenungan wajah Yesus, untuk menerima pesan dan menerjemahkannya ke dalam hidup kita, karena kita juga bisa akan berubah rupa oleh cinta.
Transfigurasi Kristus adalah peristiwa di mana Yesus dimuliakan di gunung, serta bertemu dengan Musa dan Elia di atas gunung itu. Muka-Nya bercahaya dan penuh dengan kemuliaan. Hal ini merupakan puncak spiritualitas dari Yesus.Pada waktu peristiwa itu, terdapat tiga murid Yesus bersama dengan Dia; Petrus, Yakobus dan Yohanes.Cahaya kemuliaan yang memancar dari wajah Yesus itu untuk memberikan pengajaran kepada para murid, bahwa di balik peristiwa yang menyedihkan yang akan dialami Yesus.Peristiwa(penyaliban) yang akan membawa pada kemenangan, kemuliaan, bahwa di balik hinaan dan caci maki akan ada kemuliaan yang akan menguatkan para murid dalam kehidupan mereka dalam mengikuti guru (Yesus) mereka itu.
Peristiwa ini kemudian menjadi tradisi umat Kristen dalam menghayati salah satu peristiwa hidup Yesus Kristus. Waktu untuk melaksanakan transfigurasi ini berlangsung pada minggu sebelum merayakan Hari Raya Jumat Agung sebagai peringatan kematian Yesus.Transfigurasi ini dijadikan titik sentral dalam karya Yesus sebagai Mesias menurut rencana Allah. Peristiwa ini dapat diketahui dalam Alkitab pada Injil Matius 17:1-12, atau di Injil Markus 9: 2-13 atau di Injil Lukas 9: 28-36.
Tujuan transfigurasi ini adalah untuk memberikan spiritualitas kepada umat Kristen dalam sikap batin, dan berdampak pada sikap lahirnya juga.[4] Sikap Batin itu menurut Kardinal Carlo Mantini dapat dilihat dalam diri Santo Paulus dalam beberapa hal: adanya sukacita batin dan kedamaian yang besar, adanya sikap pujian, kesiapan dalam mengikut Yesus.(vatican radio/wiki/jmw)
Paus: Yesus menyatakan dirinya sebagai ikon sempurna dari Bapa
Reviewed by jmw
on
Sunday, March 01, 2015
Rating:
No comments:
Sopan Santun Anda Sangat Kami Hargai
" Aquila non capit muscas "