Oase Kehidupan, Rabu: 12 Agustus 2015
Masa Biasa Pekan ke-19. Ul 34:1-12; Mat 18: 15-20. “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Atas nama kebaikan dan demi kemajuan seseorang, tegur-menegur mesti kita letakan dalam konteks iman dan kearifan budaya setempat.
Sebagai orang tersesat, kita bagaikan sedang berada ‘di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara’ (Ul 32:10) Di tempat kritis dan sulit ini, Allah memanggil kita masuk ke dalam komunitas. Dalam persekutuan dengan ‘yang lain’, Ia menyelamatkan kita. Komunitas yang hidup dan menyelamatkan lalu menjadi komunitas iman dan komunitas budaya. Di dalam komunitas yang demikian, tanggungjawab rohani dan sosial menjadi nyata.
Solidaritas, kesetiakawanan menyelamatkan yang tersesat, menjadi satu panggilan iman dan budaya. ‘Setiap pengajaran, setiap perkataan untuk membangun, untuk memajukan hidup seseorang ‘menitik laksana hujan, menetes laksana embun ke atas tunas muda’ (Ul 32:2). Kembali ke jalan yang benar di tengah komunitas iman dan budaya, ibarat pohon tua yang mengeluarkan tugas muda.
Siap bertumbuh secara baru. Kembali lagi menjalankan tugas dan tanggungjawab iman dan sosial dalam komunitas demi kemajuan bersama. Sejauhmana anda dan keluargamu mengembangkan sebuah komunitas iman dan budaya demi kemajuan dan keselamatan anggota-anggotanya. Selamat pagi. Tuhan memberkati.***(Antonius Prakum Keraf)
Oase Kehidupan, Rabu: 12 Agustus 2015
Reviewed by jmw
on
Tuesday, August 11, 2015
Rating:
No comments:
Sopan Santun Anda Sangat Kami Hargai
" Aquila non capit muscas "